Glass Beyond Borders
Glass Beyond Borders/Kaca Melampaui Batas-Batas merupakan sebuah proyek kolaborasi antar dua seniman kaca, yakni Ivan Bestari (Indonesia) dan Hannah Gibson (Inggris). Glass Beyond Borders, adalah salah satu dari 11 proposal terpilih untuk Connections Through Culture Grant 2022/2023 dari Indonesia. Connections Through Culture (CTC) adalah program hibah yang diselenggarakan oleh British Council di Inggris dan Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Myanmar, and Thailand)
Ivan dan Hannah dikenal sebagai seniman kaca yang menggunakan limbah kaca sebagai bahan utama mereka. Namun, masing-masing menggunakan metode olah kaca yang sangat berbeda secara teknis. Proyek kolaborasi ini bertujuan untuk menemukan peluang perpaduan dari dua metode olah kaca yang dikuasai oleh masing-masing seniman. Dalam proyek ini kedua seniman melakukan kolaborasi, baik dalam penciptaan karya bersama maupun dalam menyusun perencanaan dan materi lokakarya yang diikuti oleh mahasiswa Program Studi Desain Produk Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) dan juga peserta lokakarya umum.
Perihal “melampaui batas-batas” yang dimaksudkan dalam judul proyek tersebut bisa dijabarkan dari beberapa sudut pandang. Batasan yang ingin coba dilampaui bisa berupa berbagai hal, misalkan batasan negara, batasan teknologi, batasan bahasa, bahkan juga batasan ranah lingkup kerja. Proyek ini tidak hanya bertumpu pada target pencapaian kolaborasi dari dua seniman dan hanya berhenti di ranah seni rupa, tetapi proyek ini diharapkan menjadi sarana untuk memperkenalkan metode olah limbah kaca kepada masyarakat luas melalui sisi akademis dan juga stakeholders/ pemangku kepentingan yang mendukung jalannya proyek ini. Bahwa olah limbah kaca itu memungkinkan dilakukan di dalam skala studio seniman berarti mempunyai peluang untuk direplikasi menjadi skala usaha rumahan tanpa kebutuhan infrastruktur yang berskala industri besar. Atas pertimbangan tersebut maka Glass Beyond Borders juga mencoba untuk berbagi wawasan mengenai olah kaca terhadap berbagai pihak dengan melaksanakan lokakarya, paparan dalam bentuk temu wicara, serta presentasi metode olah kaca dalam bentuk pameran.
Profil
Ivan Bestari Minar Pradipta
Ivan Bestari tinggal di Yogyakarta. Ivan adalah salah satu seniman kaca Indonesia yang banyak bekerja menggunakan limbah kaca sebagai bahan utama dari karya-karyanya. Ketertarikan Ivan mengolah kaca berawal ketika Ivan belajar di Program Studi Desain Produk, Universitas Kristen Duta Wacana, dan akhirnya dia tekuni sampai saat ini.
Ivan mengenal dasar-dasar olah kaca dari almarhum Bapak Soenaryo, pemilik CV Glass Blower, yang mengerjakan berbagai perlengkapan kaca untuk laboratorium. Ia lalu mengembangkan pengetahuan dan pengalaman olah kaca secara mandiri melalui eksperimen, referensi dari internet, serta dari para pelaku olah kaca lainnya.
Ketertarikan Ivan terhadap kaca membawanya terlibat dalam berbagai kegiatan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Ivan juga menginisiasi Indonesia Glass Art Festival (IGAF) yang merupakan festival seni kaca yang pertama dilaksanakan di Indonesia, yang bertepatan dengan “International Year of Glass, 2022” yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations (UN).
instagram @ivanoozz
Hannah Gibson
Hannah Gibson tinggal di London. Hannah adalah seniman kaca yang sudah dikenal secara internasional dan juga seorang ahli geologi. Saat belajar geologi di Universitas Edinburgh, Hannah terpesona oleh mineralogi dan reaksi antara berbagai elemen, logam, dan senyawa. Hal ini membawanya kepada hasrat untuk mengeksplorasi alkimia kaca.
Hannah mencoba untuk menangkap citra nostalgia masa kanak-kanak dan mengungkap narasi tersembunyi, melalui patung-patung kaca yang dicetak (Cast Glass). Hannah memiliki ketertarikan yang mendalam berkait dengan keberlanjutan dan daur ulang maka ia menggunakan kaca limbah dan benda-benda temuan di dalam karya-karyanya.
Ketika Hannah belajar untuk meraih gelar M.A. dalam bidang kaca di University for the Creative Arts Farnham, Hannah mulai mengerjakan seri dari karya-karyanya saat ini yang berjudul ‘Recycling Narratives, Whispering Sweet Nothings’.
instagram @hannahgibsonglass